Terapi Okupasi Bina Diri Terhadap Kemandirian Pada Anak Tunagrahita
Abstract
keterampilan baik motorik maupun kognitif bagi anak tuna grahita, namun Sekolah Luar Biasa Al-azra’iyah belum pernah menerapkan teknik terapi okupasi yang memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan jenis terapi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi okupasi bina diri terhadap kemandirian anak tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Al-azra’iyah. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan pre test-post test one group design. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Sampel sebanyak 13 orang anak tunagrahita sedang. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi tingkat kemandirian anak yang diukur sebelum dan sesudah intervensi dan dianalisis menggunakan uji t- dependent test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi rata-rata tingkat kemandirian anak adalah 85,92 dan setelah intervensi meningkat menjadi 144,38 yang berada pada kategori tinggi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata tingkat kemandirian anak tunagrahita antara sebelum dan sesudah intervensi dengan beda rata-rata 58,46 dan p=0,000. Penerapan terapi okupasi binadiri berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemandirian anak tunagrahita sedang. Diharapkan pihak sekolah menerapakan teknik terapi okupasi di sekolah secara terus-menerus demi meningkatkan kemandirian pada anak tunagrahita
References
Astuti. Menuju Kemandirian Anak Tunagrahita, diakses tanggal 18 Oktober 2017,http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194808011974032-ASTATI/BAHAN_AJAR-KEMANDIRIAN.pdf
Efendi, D. (2017). ‘ Efektifitas pemberian terapi okupasi: kognitif (mengingat gambar) terhadap peningkatan kemampuan kognitif anak autis usia sekolah di slb autis permata bunda kota Bukittinggi tahun 2017’. Jurusan S1 Keperawatan STIKes PERINTIS Padang.
Ekowarni. (2014). Autisme. www.autism.society.org. 2014, diakses tanggal 02 Oktober 2017.
Handojo. (2009). Autisme pada anak. PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia: Jakarta.
InfoDATIN (2014). Penyandang Disabilitas Pada Anak. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
Khokasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Yrama Widya : Bandung.
Muhith, A., (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. CV Andi Offset: Yogyakarta.
Widya, M. Bina Diri Bagi Anak Berkebutuhan Khusu (ABK), diakses tanggal 18 oktober 2017, http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195208231978031-MAMAD_WIDYA/Artikel_Bina_Diri.pdf
Yuemi,C.P., (2015). ‘Terapi okupasi: diorama gambar terhadap kemampuan motorik halus pada anak retasi mental ringan, vol 2(2), p. 54-60.
Zuldi,M. H. (2017). ‘Evaluasi hasil terapi okupasi bagi anak tunagrahita di yayasan pendidikan luar biasa nusantara Depok, p. 37-51